infoacehutara.id – Bantuan kemanusiaan bagi korban banjir dan longsor dari masyarakat yang dihimpun Islamic Relief Indonesia, tiba di Langkahan, Aceh Utara, Senin (15/12/2025). Bantuan ini menjadi wujud kepedulian dan solidaritas pemerintah dan masyarakat terhadap wilayah yang dilanda bencana alam.
Proses pendistribilusian bantuan dimulai pada Senin pagi. Bantuan tersebut akan dibagi dan disalurkan kepada 320 keluarga dari 4 dusun yang terdampak parah.
CEO Islamic Relief Indonesia, Nanang S. Dirja mengecek langsung kesiapan tim penyaluran bantuan tahap dua ini sejak semalam.
“Pastikan bantuan tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Prioritaskan keluarga penyintas yang terdampak parah. Tetap junjung tinggi core humanitarian standar dilokasi bencana”. Ujarnya
Paket bantuan tiba di lokasi setelah sebelumnya menempuh 7 hari perjalanan laut, kemudian dilanjutkan 5 jam lewat jalur darat. Kecamatan Langkahan merupakan salah satu daerah terparah yang terdampak banjir bandang sebelumnya.
“Ini bantuan tahap kedua, yang didistribusikan oleh Islamic Relief Indonesia. Sebelumnya tim kami telah melakukan aktifitas pembagian 12 Ton bahan makanan dan hygiene kit untuk daerah Lhokseumawe dan sekitarnya.” Ujarnya.
Jenis paket yang dibagikan berupa 2 lembar terpal A12 ukuran 5×6 meter dan dukungan kebutuhan pokok untuk bertahan 1 keluarga selama sebulan seperti 25 kg beras, 4 kg gula, minyak, biskuit, selimut, air mineral, tikar/ alas tidur, ember, sikat gigi, odol, pampers bayi, ikan teri nasi, pembalut wanita, garam.
Turut hadir dan terlibat dalam kegiatan ini, Ipda Irvan selaku Kapolsek Paya Bakong.
“Terimakasih kepada Islamic Relief yang memilih Langkahan sebagai lokasi pendistribusian. Kami siap membantu apapun keperluan yang dibutuhkan, demi kelancaran kegiatan di wilayah ini.” Sambut Irvan.
Akses jalan yang berlumpur, menyulitkan truk-truk pengangkut mencapai lokasi. Genangan air dibeberapa tempat, membuat akses sebagian wilayah terisolir.
Selain menyerahkan kebutuhan darurat, Islamic Relief juga mendengar langsung keluhan warga bersama tokoh kunci di wilayah tersebut. Guna memastikan penerima bantuan tepat sasaran di wilayah yang akses jalannya masih sulit dilalui ini.
